CNBC/Bloomberg – 13 Oktober 2025 — Harga batu bara dunia kembali menguat tipis setelah tiga hari berturut-turut melemah, didorong harapan pemulihan permintaan dari China pasca-libur dan proyeksi kenaikan harga dari Eropa menjelang musim dingin. Pada Kamis (9 Oktober 2025), harga batu bara di pasar fisik ditutup di USD 106,25/ton, naik 0,47%, sementara kontrak berjangka ICE Newcastle Oktober 2025 berada di USD 104,55/ton (+0,05%) pada Jumat (10/10).
Sebelumnya, harga sempat turun 2,08% akibat lesunya aktivitas industri selama libur Golden Week China. Aktivitas perdagangan pasca-libur masih beragam: sebagian pelabuhan utara mencatat transaksi yang lesu dan pasokan berlebih, sementara pelabuhan selatan mulai melihat peningkatan minat beli. Di pasar batu bara kokas, harga berfluktuasi karena permintaan industri baja melemah dan inspeksi tambang kian ketat.
Dari sisi pasokan, ekspor batu bara Mongolia terus meningkat dan diperkirakan menembus 3,2 juta ton pada akhir September — tertinggi sejak 15 tahun terakhir untuk periode tersebut. Sementara itu, di Eropa, harga batu bara diproyeksi pulih saat musim dingin karena pengetatan pasokan dari Kolombia.
Namun secara tahunan, tren masih menurun tajam. Harga batu bara Newcastle telah anjlok 16,57% sejak awal tahun dan 30,45% dalam setahun terakhir, seiring percepatan transisi energi bersih global. Menurut proyeksi BP, konsumsi batu bara dunia akan mencapai puncak pada akhir dekade ini, turun 5% pada 2035 dan 30% pada 2050, karena energi surya dan angin semakin menggantikan peran batu bara di China.
Ikuti saluran Indomine • Batu Bara & Nikel