PT Antareja Mahada Makmur (AMM), anggota dari PT Putra Perkasa Abadi (PPA) Group, memperluas portofolio bisnisnya ke sektor batu bara. Perusahaan tersebut kembali dipercaya untuk mengelola operasi tambang milik PT Dizamatra Powerindo di Lahat, Sumatera Selatan.
Proyek ini menandai ekspansi baru AMM setelah sebelumnya pada Juni 2025 menggarap proyek nikel jangka panjang milik PT Vale Indonesia Tbk di Blok 1 Bahodopi, Sulawesi Tengah. Langkah itu kemudian disusul dengan kontrak lima tahun bersama PT Kembar Emas Sultra pada Juli 2025.
Untuk tambang Dizamatra, AMM mengemban volume kontrak sebesar 100 juta bank cubic meter. Kegiatan operasional akan dimulai pada awal 2026 dengan target produksi bertahap hingga 7 juta ton batu bara per tahun.
Hasil produksinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan PT Priamanaya Energy pada PLTU Keban Agung berkapasitas 2 x 135 megawatt, sekaligus memasok pasar ekspor.
Sebagai kontraktor tambang, AMM akan mengelola sejumlah kegiatan utama di lokasi Dizamatra, meliputi overburden removal, coal getting, coal hauling, hingga ROM management.
Direktur Business Development PPA Group Muhammad Affan mengatakan proyek di Dizamatra menjadi langkah strategis bagi AMM untuk memperluas kontribusi di sektor pertambangan nasional.
“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan PT Dizamatra Powerindo kepada AMM. Kami siap menghadirkan layanan terbaik sesuai prinsip pertambangan yang baik, sekaligus menjadi percontohan bagi lingkungan tambang di Lahat, Sumatera Selatan,” ujar Affan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Ia menambahkan, tahap transisi dan persiapan proyek akan segera dimulai agar seluruh proses berjalan sesuai rencana hingga fase operasional awal 2026.
“Kehadiran AMM di Site Dizamatra menjadi tonggak penting bagi kami untuk terus mengembangkan usaha yang memberi manfaat luas, termasuk bagi masyarakat sekitar,” kata dia.
Melalui proyek ini, AMM menegaskan komitmennya dalam menerapkan Good Mining Practice (GMP) untuk memastikan kegiatan tambang berjalan aman, efisien, dan ramah lingkungan.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta memperkuat peran sektor tambang dalam pembangunan nasional.
sumber: kompas.com