
Cadangan Batubara Indonesia Tembus 31,9 Miliar Ton, Namun Pasokan Kalori Tinggi Kian Menipis: ESDM Desak Eksplorasi di Tengah Tekanan Transisi Energi
Kontan/Bisnis – 29 Juli 2025 – Total cadangan batubara Indonesia tercatat mencapai 31,96 miliar ton per akhir Desember 2024, sedikit meningkat dari 31,71 miliar ton pada tahun sebelumnya, demikian data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Data komprehensif ini, yang dikompilasi dari 1.656 lokasi tambang yang tersebar di 23 provinsi, mencakup 17,54 miliar ton cadangan terbukti dan 14,42 miliar ton cadangan terkira. Adapun total sumber daya batubara nasional, yang belum sepenuhnya diklasifikasikan, masih sangat besar yaitu 97,96 miliar ton.
Meskipun angka total yang besar, kekhawatiran utama yang disoroti ESDM adalah menipisnya pasokan batubara berkalori tinggi. Cadangan batubara kalori tinggi (7.000 kkal/kg ke atas) mengalami penurunan dari 3,54 miliar ton pada 2023 menjadi 3,35 miliar ton pada 2024. Sebaliknya, batubara berkalori rendah (kurang dari 5.600 kkal/kg) kini mendominasi, membentuk sebagian besar sumber daya nasional, total 67,33 miliar ton, dan cadangan, mencapai 24,05 miliar ton. Ini berarti sekitar 70% cadangan batubara Indonesia saat ini memiliki kalori di bawah 4.200 kkal/kg.
ESDM menekankan bahwa pemutakhiran data ini menjadi acuan utama dalam menyusun kebijakan energi nasional, terutama dalam menjaga kesinambungan pasokan energi domestik di tengah tekanan transisi energi global. Surya Herjuna, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, menegaskan urgensi eksplorasi lanjutan untuk menambah cadangan batubara berkalori tinggi, menyatakan bahwa tanpanya, penambahan inventaris kalori tinggi akan cukup sulit.
Kementerian juga secara aktif mendorong pergeseran paradigma dalam pemanfaatan batubara, khususnya bagi PT PLN, yang sangat bergantung pada batubara untuk pembangkit listrik. Dengan semakin menipisnya batubara berkalori tinggi, industri didorong untuk beradaptasi menggunakan batubara berkalori rendah. Produksi batubara nasional tahun 2024 mencapai 836,12 juta ton, menandai peningkatan dari 775,18 juta ton pada 2023, menunjukkan output yang berkelanjutan meskipun komposisi cadangan berubah. Pemerintah berharap nilai ekonomi batubara berkalori rendah masih dapat dipertahankan untuk memastikan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya bagi sektor-sektor seperti PLTU, semen, dan produksi pupuk.