News

Gunung Burni Telong di Aceh Berubah dari Normal Menjadi Waspada

 Badan Geologi menaikkan status aktivitas vulkanik dari Gunung Burni Telong dari Level I atau Normal menjadi Level II alias Waspada. Gunung api setinggi 2.624 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini berlokasi di Kabupaten Bener Meriah, Nanggroe Aceh Darussalam.

call to action icon

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan, catatan gempa vulkanik di Gunung Burni Telong meningkat cukup signifikan dalam sebulan terakhir, terutama 22-24 Juli 2025. “Hal ini menunjukkan aktivitas magma atau sistem hidrotermal mengalami peningkatan, meskipun tidak terus menerus,” kata Wafid dalam keterangannya pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Wafid mengatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi terus melakukan pemantauan secara lebih intensif dan mewaspadai terjadinya lonjakan aktivitas vulkanik Gunung Burni Telong.

Data kegempaan gunung api bertipe stratovolcano tersebut pada periode 1 Juli hingga 2 Agustus 2025 adalah 11 kali gempa vulkanik dangkal, 121 kali gempa vulkanik dalam, 24 kali gempa tektonik lokal, dan 60 kali gempa tektonik jauh.

Badan Geologi merekomendasikan masyarakat ataupun pengunjung tidak mendekati area kawah Burni Telong dalam adius 1,5 kilometer. “Tidak berada di daerah fumarol dan solfatara saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan,” kata Wafid.

Gunung Lewotobi Laki-laki Semakin Awas

Sementara itu, PVMBG menyatakan bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, masih berpotensi mengalami erupsi susulan yang mendadak dengan jeda waktu pendek dari aktivitas kegempaannya. Pola erupsi gunung api ini disebutkan mengalami perubahan dari sebelumnya erupsi terjadi sekitar empat jam setelah tanda-tanda kegempaan terdeteksi, kini waktu tersebut menyusut menjadi dua jam.

“Kondisi ini menunjukkan peningkatan suplai magma menuju permukaan secara cepat,” kata Kepala PVMBG Hadi Wijaya, Sabtu, seperti dikutip dari Antara. Hadi menambahkan, “PVMBG meminta pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan serta terus memantau aktivitas gunung secara ketat.”

Sejak awal 2024 hingga kini, Gunung Lewotobi Laki-laki telah enam kali berstatus Awas. Gunung setinggi 1.584 meter di atas permukaan laut ini memiliki karakter erupsi eksplosif dan potensi erupsi magmatik yang menghasilkan aliran lava dan awan panas guguran.

Erupsi pada Jumat malam lalu menjadi salah satu yang terbesar sepanjang tahun ini, dengan kolom abu yang mencapai 18 kilometer dari puncak kawah. Erupsi itu juga disusul erupsi beberapa jam setelahnya dengan ketinggian kolom abu 10 kilometer. Dampak dari rangkaian letusan Gunung Lewotobi Laki-laki itu luas hingga ke wilayah selatan Nusa Tenggara Timur.

sumber: tempo.co

Bang Varta

Author: Varta

Leave a Reply