CNBC – 26 September 2025 — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk PGEO resmi menandatangani Joint Declaration dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN untuk mengembangkan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia, sebuah langkah penting dalam transisi energi bersih nasional.
Kerja sama ini akan mengeksplorasi pemanfaatan hidrogen yang diproduksi dari energi panas bumi untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik berbasis hidrogen di masa depan. Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, menegaskan bahwa panas bumi perlu dioptimalkan tidak hanya untuk pembangkit listrik, tetapi juga menghadirkan produk turunan dengan manfaat luas bagi masyarakat dan lingkungan.
Meski mengakui bahwa keekonomian masih menjadi tantangan, PGEO optimistis dengan penciptaan ekosistem yang tepat serta model bisnis aplikatif, hidrogen hijau dapat menjadi solusi energi bersih di Indonesia.
Kolaborasi ini melanjutkan kerja sama sebelumnya antara PGEO dan TMMIN di bidang energi berbasis hayati, termasuk pelumas, biodiesel untuk mendukung hilirisasi sawit, serta bioetanol sebagai pilihan energi alternatif.
Pada awal September, PGEO juga meluncurkan Pilot Project Green Hydrogen Ulubelu yang memanfaatkan panas bumi dengan teknologi elektrolisis hemat energi. PGEO telah menyiapkan kapasitas 300 megawatt (MW) panas bumi untuk mendorong produksi hidrogen.
Ke depan, PGEO menargetkan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia dapat terbentuk dalam lima tahun mendatang, sekaligus mempercepat terobosan pengembangan energi terbarukan.
