
RI Targetkan Enam Lokasi Gasifikasi Batu Bara, Danantara Undang Swasta Bergabung
CNBC/Bloomberg – 31 Juli 2025 — Pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan enam proyek gasifikasi batu bara untuk menghasilkan dimethyl ether (DME) sebagai substitusi LPG impor, dengan nilai investasi mencapai Rp164 triliun. Inisiatif ini menjadi bagian dari usulan 18 proyek hilirisasi senilai total US$38,63 miliar atau setara Rp618,3 triliun, yang diajukan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada lembaga investasi negara Danantara.
Rosan Perkasa Roeslani, CEO Danantara yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi, mengungkapkan bahwa proyek DME tersebut masih berada pada tahap pra-studi kelayakan (pre-FS) dan memerlukan evaluasi menyeluruh. Ia juga menegaskan bahwa pendanaan proyek tidak hanya bergantung pada BUMN atau Danantara, melainkan juga terbuka bagi investasi swasta.
“Investasi bisa dilakukan melalui BUMN, Danantara, langsung, atau kombinasi. Kami juga undang pelaku usaha lainnya,” ujar Rosan dalam konferensi pers realisasi investasi Triwulan II di Jakarta, Selasa (29/7).
Ia menekankan pentingnya proses yang terukur dan menyeluruh, serta menolak pendekatan yang setengah hati. Danantara, katanya, akan menghitung dan mengelola risiko secara komprehensif pada setiap proyek hilirisasi yang dikerjakan.
Keenam lokasi target proyek DME tersebar di wilayah-wilayah strategis batu bara nasional, yaitu:
- Bulungan, Kalimantan Utara
- Kutai Timur, Kalimantan Timur
- Kota Baru, Kalimantan Selatan
- Muara Enim, Sumatra Selatan
- PALI, Sumatra Selatan
- Banyuasin, Sumatra Selatan
Beberapa proyek ini kemungkinan merupakan kelanjutan dari pengembangan sebelumnya, seperti proyek DME PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Muara Enim yang sempat tertunda.
Dengan pengembangan proyek-proyek ini, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor LPG, memperkuat ketahanan energi, serta mendorong pemerataan pembangunan industri hilir di daerah penghasil batu bara.